Skip to main content

Bronchitis Kronis

Post ini dibuat di rumah sakit Surya Husadha, kamar no 412.

Hai teman - teman,
Saat ini aku dirawat di rumah sakit. Iya di rumah sakit, hiks...
Kata dokternya aku divonis (cieh divonis) kena bronchitis kronis plus ada kuman di lambungku. Ngga seru banget yah, soalnya di keluargaku ngga ada keturunan sakit pernafasan yang kayak gini. Banyak yang nanya kok bisa sih kena bronchitis. Bukannya bronchitis itu penyakit anak - anak? Nah, aku sendiri juga ngga tahu.
Kronologi bisa dibawa ke rumah sakit tu sebenernya gini:
Jadi, aku udah batuk - batuk nonstop sejak tanggal 16 Februari 2015. Pas itu aku inget banget lagi ngadain meeting penguji TA pas malem2 dingin ujan hatiku sepi (apa sih rien? wkwkkw). Dan si batuk betah banget diem di aku sampe skr. Pas nguji TA tu paling parah. Batuknya heboh kayak ngerap. Jadi setiap ngomong 1 kata langsung batuk. Kukira batuknya hanya batuk biasa, tapi batuknya ternyata bukan cinta (red. batuk) biasa, batuknya luar biasa. Setiap batuk selalu sakit di bawah dada kiri dan kanan. Sampai ngga kuat buat narik nafas dalam dan sesak nafas.
Hari Sabtu (7 Maret 2015), ternyata aku sudah mulai ngga kuat. Jam 5 pagi ngerasa kayak mau pingsan saking sesaknya. Jam 7 minta dianter Yogi (suamiku) ke RS dan dibawa ke UGD. Sampai di RS, dibilang bronchitis kronis dan hasil USGnya dibilang ada kuman di lambung yang memicu sakitnya ngga sembuh - sembuh. Jadi harus diopname dan sampe hari ini ngga pulang - pulang.
Disitu kadang saya merasa sedih.
Sedih banget karena jauh dari anak - anak.
Sedih karena kerjaan terlantar.
Sedih karena ga bisa bimbingan proposal.
Sedih karena ga bisa ikut ngeRsi Gana yang dilakuin 25 tahun sekali.
Sedih udah ngecewain suami karena sakit terus.
Banyak jadinya yang harus dikorbankan.
Tapi sekarang jadi berpikir apa emang disuruh istirahat yah. Yah walaupun caranya ngga harus gini juga. Mungkin aku terlalu banyak yang dikerjain. Kerja full, kemarin - kemarin sibuk banget Dies, dan ujian TA, trus kuliah, proposal ga beres-beres sama jadi mama macho performance dan istri yang keji.
Yah, mungkin sudah waktunya Saras 008 istirahat dulu yah...
Dibalik kesedihan ini, aku merasa bahagia karena banyak keluarga, reka - rekan, sahabat yang mendoakan kesembuhan dan datang berkunjung kesini. Seneeeeng banget rasanya. Terima kasih semuanya. Ngga bisa bilang apa - apa, cuma bisa bilang terima kasih dan semoga segala kebaikan datang dari berbagai sisi untuk semuanya.








Masih banyak sebenernya yang dateng tapi kita ga fotoan. Hehehehee...Tapi terima lasih semuanya yahhh... Jagalah kesehatan semuuaaa


xoxo
Rizen

Comments

Post a Comment

Diisi komen ya :)

Popular posts from this blog

Hamil lagi. Trus?

Ini nih kalo ngga punya koneksi internet di rumah, jadi blog pun ngadat tak ter update . Baiklah saya akan menceritakan beberapa hal - hal update yang terjadi pada diri saya.  1. Saya hamil lagi Wakwaw, setelah rahim ini vakum untuk waktu 2,5 tahun, akhirnya dia mulai berproduksi lagi. Hahahaha... Di suatu pagi sekitar pukul 4 dini hari, saya mendapati diri saya yang ternyata hamil. Berbekal test pack yang dibeli pada malam sebelumnya di apotik yang hampir tutup, dan kebangun jam 4 pagi, saya pun mencoba ngetes dan ternyata memang beneran hamil. Pasti banyak yang mengira ini kecelakaan atau tidak direncanakan. Sebenarnya saya dan suami memang sudah merencanakannya, jika tidak akhir tahun 2012, ya di tahun 2013. Namun ternyata dikasihnya lebih awal, dan ternyata agak cukup tidak tepat waktu. Saya hamil di saat kami sekeluarga sedang ketar - ketir karena bapak mertua saya masuk Rumah Sakit sudah selama 2 minggu. Pada saat mertua masuk RS ini banyak sekali tantangan yang kami hadap

Memories of Bandung

Woohooo!!! Tiba -   tiba teringat sama perjalanan waktu ke Bandung 4 tahun yang lalu, tepatnya di bulan September 2007. Ngga tahu kenapa bisa inget, mungkin karena beberapa hari yang lalu suamiku bercerita tentang rencana trip temen2nya ke Bandung suatu hari nanti. Dan aku pun jadi keinget studi tour ku ke Bandung bareng anak – anak DKV #PANSERD. Salah satu perjalanan panjang ke luar kota yg sangat menyenangkan, lucu, aneh dan ngga akan terlupakan. Timelinenya kalau ngga salah seperti ini. 6 September 2007 Pagi – pagi buta kita rombongan ludruk uda siap berangkat naik bus ke Bandung. Bus yg dipake ada 2, dan aku berencana buat gabung sama gengku #9jadiwarna di bus 1 yg kita rasa orang2nya kalem. Eh ternyata sampe di bus 1, aku sama pasangan dudukku yang aduhay, Rani, ngga dpt kursi di sebelah temen2ku. Kita dptnya di paling belakang. Udah gitu di depan kita orangnya gendut2, jd kursinya munduuuurrr bgt! Alhasil kita kegencet ;( Kalo misalnya sampe Bandung kita harus

Ber-sahabat.

Berteman dan bersahabat. Dua kata yang sudah pasti menjadi kesenangan orang – orang. Siapa sih yang ngga suka berkenalan, kemudian jadi teman dan akhirnya jadi sahabat. Sohib, sahabat karib. Awalnya hanya dengan kata – kata,” Hai namaku ‘A’” sampai diikuti dengan embel – embel, “ mari berkawan…”. Tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di jejaring sosial. Siapa sih yang ngga suka nambah followers, nambah friend dan saling komen – komenan di status/foto. Berteman dan bersahabat. Tentunya aku sendiri adalah orang yang sangat suka dengan kedua aktivitas itu. Bersosialisasi adalah caraku menentukan jati diriku. Belajar bertegur sapa, sopan santun, sampai cara memperlakukan orang lain. Dan tentunya kesenangan ini berubah menjadi kebutuhan. Aku perlu teman. Yang nantinya menjadi sahabat. Aku tipikal orang yang suka mendengarkan cerita. Dan dari teman – temanku aku mendapat banyak pengalaman yang menakjubkan. Aku punya banyak teman dan sahabat. Tentu saja. Bahka