Skip to main content

Ciyeee yang anak DUA...

Hey pals,

Akhirnya bisa nulis lagi :) Setelah kembali beradaptasi menjadi ibu baru (lagi), akhirnya bisa duduk manis di depan laptop dan start this post - sampai si Kecil bangun lagi. 
Jadi, ceritanya aku sudah beranak lagi. Tepat pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 20.00 WITA aku melahirkan bayi laki - laki dengan berat 3,2 kg dan panjang 50 cm secara normal. Normal? Benar saudara - saudara, aku berhasil melahirkan normal. Hebat kan ?! (sok kali kamu nok, hahaha).
Aku sendiri masih tidak menyangka bisa melahirkan normal, secara anak pertama, Wah Giri dilahirkan lewat operasi sectio. Masih takjub dengan kuasa Tuhan karena dikasih kepercayaan bisa jadi ibu lagi dan melahirkan dengan jalur yang benar.
Baiklah, aku akan menceritakan kronologis proses kelahiran si I Gusti Ngurah Arysenna Pinatih, anak keduaku. Beberapa minggu sebelum aku melahirkan, dokterku mengatakan bahwa kemungkinan dalam waktu seminggu anakku akan segera lahir karena posisinya yang sudah bagus. Jadi aku segera mengambil cuti dan masa cutiku kuhabiskan dengan berlibur di rumah orang tuaku. Aku masih sempat mengerjakan 30 days of drawing challenge ku disana hingga hari ke 30 pada tanggal 9 Mei 2013. Dan di saat aku akan upload gambar terakhirku itu, tiba - tiba perutku sakit jam 8 pagi. Pertama aku pikir mungkin hanya sakit - sakit biasa, karena selama 2 hari aku kurang tidur. Bawaannya gelisah sepanjang malam dan selalu baru bisa memejamkan mata pukul 5 pagi (dan kemudian bangun lagi jam 8). Semakin lama rasa sakitnya semakin rutin terasa. Aku coba deh jalan - jalan di halaman sambil main bola sama Wah Giri. Terus jam 12 siang, ternyata sudah keluar flek. Aku segera telpon suamiku dan mengatakan, "Yang, sepertinya aku akan melahirkan hari ini". Dan jawabannya, "Oh gitu. Brarti aku bisa pulang cepet.."
Sampai di rumah sakit, ternyata di ruang bersalin sudah ada dokter kandunganku. Canggih banget si dokter ini bisa tahu aku akan melahirkan. Dokter kandunganku ini menurutku the best lah. Berasa cocok banget deh sama dokter yang satu ini. Soalnya setiap kontrol sama beliau, beliau selalu ngelucu, jadi aku berasa enjoy banget. Setelah diperiksa, ternyata aku sudah bukaan tiga, jadi disuruh jalan - jalan dulu (dan si dokter pulang. Katanya mau ngelanjutin tidur -__-).Sembari menunggu, aku masih sempet ngobrol dengan 2 ibu hamil yang juga akan melahirkan hari ini.
Waktu berlalu, rasa sakitnya pun semakin menjadi - jadi, dan akhirnya aku tak tahan. Semua orang  yang nungguin aku sudah aku cubit, remes, dan kutendang (kasian amat yak?). Syukurnya dokternya sudah dateng. Susah sih menceritakan prosesnya, karena setiap detiknya yang kulakukan hanya berteriak, yang ternyata itu hanya menghabiskan energiku. Rasanya benar - benar aduhai, dan aku sempet berpikir kayaknya aku ngga kuat deh. Sempet berpikir mau operasi saja. Namun kalau begitu rugi bandar dong, uda tinggal dikit nih. Suamiku juga sangat memberikan dukungan. Yang kutahu dia adalah orang yang sangat alergi dengan rumah sakit, dokter, darah dan sebagainya. Lah ini dia yang nemenin aku di ruang bersalin. Dan tiba - tiba saja aku berhasil melahirkan secara normal.
Yang buat tambah bahagia, di Rumah Sakit ini juga ada proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Sejak aku hamil anak kedua, aku benar - benar bersikukuh harus ASI. Aku banyak cari tahu dan berguru sama Mba Astri, teman sekantorku, karena dia ibu menyusui dan selalu mompa ASIP kalau di kantor. Jadi tergugah dan harus ASI. Rasanya lihat bayi sendiri itu, langsung nyesss hati ini. Apalagi pas dia berusaha untuk minum ASInya. Melankolis banget rasanya :)
Wah Senna baru keluar dari perut 
Karena keduanya sudah pernah aku rasakan, aku jadi tahu nih rasanya melahirkan normal dan sectio. Kalau direview ulang, memang sebaiknya melahirkan normal deh. Memang sakitnya ngga bisa ditolerir ya, kayak ngeluarin bola bowling dari hidung, tapi setelah bayinya keluar, rasanya lega. Sembuhnya cepet, langsung bisa duduk dan berdiri. Dan aku kelaperan banget setelah melahirkan (sebelum melahirkan juga sih...hahaha). Habis lahiran, bener - bener pengen makan 2 biji burger king. Hehehe...
Sekarang Wah Senna sudah mau 3 bulan. Beratnya pun naik drastis karena ASInya kuat. Sekarang beratnya sudah 6,6 kg dengan panjang 60 cm. Jadi kalau gendong lama, runtuh semua tulang - tulangku. Gimana ibuku sama mertuaku ya yang ngempu setiap hari? hehehe...
Wah Giri sebagai kakak baru juga mengalami perubahan. Dia jadi lebih manja, lebih banyak maunya dan suka bertingkah. Wajar sih karena mungkin dia merasa tersisih dan pengen cari perhatian. Melihat dia seperti ini aku jadi berpikir cukup deh punya anak dua saja. Sekarang saja cukup susah membagi waktu untuk mengurus keduanya, selain karena problematika kehidupan berumahtangga, juga karena sudah mulai ngantor jadi sudah mulai sibuk. Dan yang paling susah adalah sepertinya aku tidak mau membagi cintaku terlalu banyak. Kasihan anak - anak (dan bapaknya, hehehe).
Setelah melahirkan berat badanku pun turunnya cukup banyak. Waktu hamil aku naik 12 kilogram (dari 59 kg ke 71 kg), nah ini malah turunnya 19 kilo! Wakakakaka... Dan sekarang jadi malah ngga punya baju karena baju yang kecil - kecil sudah dikasih ke adik semua. 





Kedua anakku yang tampan dan menakjubkan

Ok lah pals,
See ya!

Comments

  1. Akhirnya mulcul juga postingan ini.. sudah lama ditunggu..

    ReplyDelete
  2. yippiiiii baby baru , sama gantengnya, selamat yaaa

    ReplyDelete
  3. ririen makin cantik setelah dua anak.. ;))

    ReplyDelete

Post a Comment

Diisi komen ya :)

Popular posts from this blog

Hamil lagi. Trus?

Ini nih kalo ngga punya koneksi internet di rumah, jadi blog pun ngadat tak ter update . Baiklah saya akan menceritakan beberapa hal - hal update yang terjadi pada diri saya.  1. Saya hamil lagi Wakwaw, setelah rahim ini vakum untuk waktu 2,5 tahun, akhirnya dia mulai berproduksi lagi. Hahahaha... Di suatu pagi sekitar pukul 4 dini hari, saya mendapati diri saya yang ternyata hamil. Berbekal test pack yang dibeli pada malam sebelumnya di apotik yang hampir tutup, dan kebangun jam 4 pagi, saya pun mencoba ngetes dan ternyata memang beneran hamil. Pasti banyak yang mengira ini kecelakaan atau tidak direncanakan. Sebenarnya saya dan suami memang sudah merencanakannya, jika tidak akhir tahun 2012, ya di tahun 2013. Namun ternyata dikasihnya lebih awal, dan ternyata agak cukup tidak tepat waktu. Saya hamil di saat kami sekeluarga sedang ketar - ketir karena bapak mertua saya masuk Rumah Sakit sudah selama 2 minggu. Pada saat mertua masuk RS ini banyak sekali tantangan yang kami hadap

Memories of Bandung

Woohooo!!! Tiba -   tiba teringat sama perjalanan waktu ke Bandung 4 tahun yang lalu, tepatnya di bulan September 2007. Ngga tahu kenapa bisa inget, mungkin karena beberapa hari yang lalu suamiku bercerita tentang rencana trip temen2nya ke Bandung suatu hari nanti. Dan aku pun jadi keinget studi tour ku ke Bandung bareng anak – anak DKV #PANSERD. Salah satu perjalanan panjang ke luar kota yg sangat menyenangkan, lucu, aneh dan ngga akan terlupakan. Timelinenya kalau ngga salah seperti ini. 6 September 2007 Pagi – pagi buta kita rombongan ludruk uda siap berangkat naik bus ke Bandung. Bus yg dipake ada 2, dan aku berencana buat gabung sama gengku #9jadiwarna di bus 1 yg kita rasa orang2nya kalem. Eh ternyata sampe di bus 1, aku sama pasangan dudukku yang aduhay, Rani, ngga dpt kursi di sebelah temen2ku. Kita dptnya di paling belakang. Udah gitu di depan kita orangnya gendut2, jd kursinya munduuuurrr bgt! Alhasil kita kegencet ;( Kalo misalnya sampe Bandung kita harus

Ber-sahabat.

Berteman dan bersahabat. Dua kata yang sudah pasti menjadi kesenangan orang – orang. Siapa sih yang ngga suka berkenalan, kemudian jadi teman dan akhirnya jadi sahabat. Sohib, sahabat karib. Awalnya hanya dengan kata – kata,” Hai namaku ‘A’” sampai diikuti dengan embel – embel, “ mari berkawan…”. Tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di jejaring sosial. Siapa sih yang ngga suka nambah followers, nambah friend dan saling komen – komenan di status/foto. Berteman dan bersahabat. Tentunya aku sendiri adalah orang yang sangat suka dengan kedua aktivitas itu. Bersosialisasi adalah caraku menentukan jati diriku. Belajar bertegur sapa, sopan santun, sampai cara memperlakukan orang lain. Dan tentunya kesenangan ini berubah menjadi kebutuhan. Aku perlu teman. Yang nantinya menjadi sahabat. Aku tipikal orang yang suka mendengarkan cerita. Dan dari teman – temanku aku mendapat banyak pengalaman yang menakjubkan. Aku punya banyak teman dan sahabat. Tentu saja. Bahka